1. Difusi
Difusi
adalah, gerakan molekul dari suatu daerah dengan konsentrasi yang tinggi ke
daerah lain dengan konsentrasi lebih rendah yang disebabkan oleh energi kinetik
molekul-molekul tersebut. Kecepatan difusi melalui membran sel tergantung pada
perbedaan konsentrasi, ukuran molekul, muatan, daya larut partikel-partikel
dalam lipid dan suhu. Pada umumnya, zat-zat yang larut dalam lipid, yaitu
molekul hidrofobik lebih mudah berdifusi melalui membrane daripada molekul
hidrofilik. Selain itu, membran sel juga bersifat permeabel terhadap
molekul-molekul kecil yang tidak bermuatan seperti H2O, CO2, dan O2. Dalam
keadaan yang sama, molekul kecil lebih cepat berdifusi melalui membran sel
daripada molekul besar. Difusi sederhana dari molekul hidrofilik yang besarnya
lebih dari 7 - 8 Å (Å = angstrom = 10-10 m) hampir tidak dapat berlangsung
karena terhalang oleh membran sel, tetapi molekul tersebut dapat masuk ke dalam
sel dengan cara difusi terbantu atau
facilitated diffusion. Difusi terbantu tergantung pada suatu mekanisme
transport khusus dari membran sel seperti permease. Permease adalah suatu protein (enzim) membran
sel yang akan memberi jalan bagi ion dan molekul polar tidak bermuatan agar
dapat melintasi dua lapisan lipid hidrofobik dari membran sel. Difusi ADP ke
dalam dan ATP keluar dari mitokondria juga memerlukan difusi terbantu. Dalam
semua proses difusi terbantu, molekul bergerak ke arah gradien konsentrasi.
sainsfromsmadda.blogspot.com |
2. Osmosis
Pada
hakikatnya, osmosis merupakan suatu proses difusi. Osmosis adalah difusi dari
tiap pelarut melalui suatu selaput yang permeabel secara diferensial. Pelarut
universal adalah air. Jadi, dapat dikatakan bahwa osmosis adalah difusi air
melalui selaput yang permeabel secara diferensial dari pelarut berkonsentrasi
tinggi (banyak air) ke pelarut yang berkonsentrasi rendah (sedikit air). Proses osmosis akan berhenti
jika konsentrasi di dalam dan di luar sel telah seimbang. Bila sel memiliki konsentrasi
zat terlarut lebih tinggi (sedikit air atau hipertonik) daripada di luar sel,
maka air yang ada di luar sel akan masuk ke dalam sel. Peristiwa masuknya air
ke dalam sel tersebut dapat mengakibatkan pecahnya sel pada sel hewan
(hemolisis). Sedangkan, pada sel tumbuhan, sel hanya akan menggembung karena
ditahan oleh dinding sel. Konsentrasi air yang tinggi di luar sel disebut
hipotonik. Sedangkan, bila sel memiliki konsentrasi zat terlarut lebih rendah
(banyak air) daripada di luar sel, maka air yang ada di dalam sel akan keluar
sel. Keluarnya air dari sel akan mengakibatkan sel mengerut. Pada sel hewan,
mengerutnya sel ini disebut krenasi, sedangkan pada sel tumbuhan disebut plasmolisis.
tatangsma.com |
3. Transpor
Aktif
Transpor
aktif merupakan gerakan ion dan molekul melawan suatu gradien konsentrasi
dengan menggunakan energi untuk masuk atau keluar sel melalui membran sel. Selain memerlukan energi berupa ATP, transpor
aktif juga memerlukan enzim untuk memindahkan molekul dan ion dari tempat
konsentrasi rendah ke tempat konsentrasi tinggi. Agar enzim dapat berfungsi
sebagai pompa, maka enzim tersebut harus dapat mengikat ion dan mengangkut ion
dari satu sisi membran ke sisi yang lain. Molekul gula dan asam amino diangkut
secara aktif ke dalam sel menggunakan energi. Energi ini di peroleh dari gradien
konsentrasi Na+ yang terjadi pada pengangkutan natrium-kalium.
Dengan bantuan suatu protein transport khusus, molekul glukosa dan ion natrium
masuk ke dalam sel bersama-sama. Kemudian, natrium tersebut dikeluarkan lagi oleh
pompa natrium-kalium. Dengan demikian, pompa natrium-kalium tidak hanya
mengangkut secara aktif Na+ dan K+, tetapi secara tidak
langsung menyediakan energi untuk proses pengangkutan yang lain. Endositosis
adalah suatu mekanisme pengangkutan bahan, seperti makromolekul protein dari
cairan di luar sel ke dalam sel dengan membungkus makromolekul tersebut dengan
cara melekukkan sebagian dari membran sel ke dalam. Kantung yang terbentuk
kemudian melepaskan diri dari bagian luar membran dan membentuk vakuola di
dalam sitoplasma. Kemudian, lisosom menyatu dengan vakuola endositik tersebut dan
isi dari organel tersebut menjadi satu membentuk lisosom sekunder. Enzim-enzim
lisosom akan mencerna makromolekul menjadi bahan yang dapat larut (asam amino,
gula, dan nukleotida).
4.
Endositosis dan Eksositosis
0 Response to "Penjelasan Tentang Difusi, Osmosis, Transpor Aktif, Dan Endositosis Atau Eksositosis"
Post a Comment